
Perlambatan pertumbuhan penggajian di AS kemungkinan besar disebabkan oleh melemahnya permintaan tenaga kerja, alih-alih berkurangnya jumlah tenaga kerja akibat kebijakan imigrasi yang diperketat, menurut Presiden Federal Reserve San Francisco, Mary Daly.
Dalam sebuah esai yang diterbitkan Senin, Daly mencatat bahwa perlambatan pertumbuhan upah menunjukkan bahwa bisnis membutuhkan lebih sedikit tenaga kerja, alih-alih kesulitan mencari karyawan di tengah pembatasan imigrasi yang diterapkan oleh pemerintahan Trump.
Pertumbuhan lapangan kerja bulanan di AS telah menurun dari sekitar 150.000 per bulan pada tahun 2024 menjadi sekitar 50.000 pada paruh pertama tahun 2025.
"Permintaan tenaga kerja telah menurun, kebetulan saja terjadi penurunan pasokan tenaga kerja yang hampir bersamaan," tulis Daly, menjelaskan bahwa kebetulan inilah yang membuat tingkat pengangguran tetap stabil.
Ia menunjukkan bahwa pertumbuhan upah nominal dan riil telah melambat seiring dengan melemahnya pasar tenaga kerja, bahkan di sektor-sektor dengan konsentrasi pekerja kelahiran luar negeri yang lebih tinggi. "Jika perlambatan pertumbuhan lapangan kerja sebagian besar bersifat struktural, terkait dengan pasokan tenaga kerja, maka yang terjadi justru sebaliknya," jelasnya.
Daly tidak mengindikasikan apakah ia mendukung penurunan suku bunga lagi pada pertemuan Federal Reserve bulan Desember. Namun, penilaiannya terhadap pasar tenaga kerja penting bagi diskusi kebijakan The Fed yang sedang berlangsung.
Bankir sentral tersebut mencatat bahwa perubahan kebijakan moneter memiliki pengaruh paling kuat pada elemen siklus bisnis seperti permintaan tenaga kerja, sementara dampaknya lebih kecil pada perubahan struktural seperti penurunan tenaga kerja kelahiran luar negeri.
Mengenai tarif, Daly menyatakan dampaknya terhadap harga "belum menyebabkan dinamika inflasi yang lebih luas dan persisten," dengan dampak yang "sebagian besar terbatas pada barang, dengan sedikit spillover."
Ia mengakui bahwa The Fed telah "secara tepat" mengurangi biaya pinjaman sebesar 0,25 poin persentase pada dua pertemuan terakhirnya. Bank sentral sekarang perlu mengevaluasi apakah AS menghadapi risiko inflasi yang memerlukan kebijakan yang agak ketat atau sedang mendekati lonjakan produktivitas yang didorong oleh AI yang dapat mendukung pertumbuhan tanpa kenaikan harga.
"Menetapkan kebijakan yang tepat membutuhkan keterbukaan pikiran dan penggalian bukti dari kedua belah pihak yang terlibat dalam perdebatan," pungkas Daly.(Cay)
Sumber: Investing.com
Sinyal yang saling bertentangan dari Federal Reserve mengenai waktu dan besaran pemotongan suku bunga AS telah mempercepat aliran lindung nilai ke swaption dan derivatif yang terkait dengan suku bunga...
Pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 25 basis poin yang hampir pasti pada bulan Desember, dipengaruhi oleh pernyataan The Fed yang dovish dan tanda-tanda perlambatan ekonomi AS, ...
Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan pada hari Selasa bahwa ia akan menyelesaikan putaran kedua wawancara untuk mencari pemimpin baru The Fed, dan ada kemungkinan besar Presiden Donald Trump a...
Sekutu Ketua Federal Reserve Jerome Powell telah meletakkan dasar baginya untuk mendorong pemangkasan suku bunga dalam rapat bank sentral pada 9-10 Desember, lapor Nick Timiraos dari Wall Street Journ...
Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, pada hari Kamis mengatakan ia merasa khawatir dengan pemangkasan suku bunga mengingat inflasi yang terlalu tinggi, yang paling banter stabil dan dala...
Harga emas melemah pada awal Desember, terseret oleh sikap hati-hati investor menjelang keputusan suku bunga Federal Reserve yang semakin dekat. Di tengah spekulasi bahwa The Fed siap memangkas suku bunga lagi bulan ini, pelaku pasar memilih...
Pasar saham Asia bergerak naik-turun pada awal pekan, mengikuti kenaikan moderat bursa AS pada Jumat lalu. Investor kini mengalihkan perhatian mereka pada serangkaian data ekonomi penting menjelang keputusan penurunan suku bunga Federal Reserve...
Harga minyak kembali naik setelah OPEC+ menegaskan rencana untuk menghentikan sementara kenaikan produksi selama kuartal pertama. Keputusan yang dipimpin Arab Saudi ini dianggap sebagai respons terhadap kondisi pasar musiman yang cenderung lebih...
Perdagangan di Chicago Mercantile Exchange (CME) terhenti pada hari Jumat (28/11) setelah terjadi masalah pada sistem pendingin di salah satu data...
Sinyal yang saling bertentangan dari Federal Reserve mengenai waktu dan besaran pemotongan suku bunga AS telah mempercepat aliran lindung nilai ke...
Saham-saham Eropa berakhir di teritori positif pada hari Jumat (28/11) karena investor mencerna akhir bulan yang bergejolak.
Indeks Stoxx 600...
Baik STOXX 50 maupun STOXX 600 bergerak datar pada hari perdagangan terakhir di bulan November yang volatil, karena reli ekuitas global baru-baru...